Tab

Kumpulblogger

Thursday, March 24, 2011

ZAMAN PRASEJARAH DI INDONESIA

Persebaran Alat Kehidupan/Artefak Peninggalan Zaman Prasejarah Di Indonesia

Artefak yang di temukan di Sumatera
-    Kapak Penetak dan Kapak Parimbas dari batu yang sangat kasar (Peninggalan masa Palaeothikum).
-    Kapak Genggam Sumatera/Sumatralit, Pabble dan Kapak Pendek (Peninggalan masa Mesolithikum).
-    Kapak Peregi (Neoliyhikum)
-    Kapak Corong (peninggalan dari masa perundagian perunggu).
Fosil banyak di temukan disekitarpantai timur Sumatera, berupa bukit Kerang dari “Sampah Dapur”, manusia yang tinggal di gua-gua pinggir pantai (Kjokken Moddinger).

Artefak yang di temukan di Jawa
Pulau Jawa paling banyak ditemukan fosil-fosil dan artefak dari masa Prasejarah Indonesia, mulai dari zaman batu hingga zaman besi. Pacitan dan Ngandong adalah pusat kebudayaan masa Palaeolithikum – Mesolithikum di Jawa.
-    Alat – alat kebudayaan Pacitan antara lain : Kapak genggam yang masih kasar dan chopper.
-    Alat – alat kebudayaan Nganding antara lain :Kapak genggam, alat – alat dari tulang dan tanduk binatang, flakes, dan lukisan – lukisan di dinding goa.
Pada masa Neolithikum di jawa berkembang dan menyebar jenis kapak persegi, sedangkan peninggalan zaman Megalithikum paling banyak ditemukan di daerah Besuki, Yogyakarta, Cepu dan Cirebon.
Fosil – fosil yang di temukan di pulau jawa sebagian besar adalah fosil manusia purba di antaranya jenis manusia Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo.Para penemu fosil–fosil tsb adalah :

1.    Eugane Dubois
2.    Ter Haar
3.    Oppenoorth
4.    Von Koenigswald
5.    Tjokrohandoyo & Duifjes Jes
6.    Prof. Dr. Teuku Jacob

Artefak yang di temukan di Kalimantan
    Penemuan artefak di Kalimantan sebagian besar adalah alat – alat dari masa Mesolithikum seperti kapak lonjong dan perhiasan dari batu. Baru belakangan ini sudah ditemukan peninggalan masa Mesolidthikum di sekitar pantai timur pulau Kalimantan.

Artefak yang di temukan di Sulawesi
    Di daerah Sulawesi Tengah dan Selatan banyak di temukan artefak dari masa mesolithikum (kebudayaan Abris Sous Roche) yang berpusat pada masa kebudayaan Toala (Sulawesi Selatan) dengan alat – alat kehidupannya seperti Flakes dan Pabble.
    Peninggalan dari masa Neolithikum menyebar penggunaan Kapak Lonjong, sedangkan dari zaman logam (Perundagian),banyak ditemukan Kapak Corong.

Artefak yang di temukan di Bali
    Hampir di semua wilayah Bali di temukan benda-benda peninggalan Neolithikum seperti Kapak Persegi,Megalithikum seperti Sarfokagus dan punden berundak-undak serta peninggalan zaman logam seperti Kapak Corong dan Nekara.

Artefak yang di temukan di NTB
    Kebanyakan artefak yang di temukan di Nusa Tenggara Barat adalah jenis benda-benda masa Neolithikum.Benda-benda zaman logam dapat ditemukan di pulau Sumbawa dan Sangeang,berupa Nekara dan perhiasan perunggu.

Artefak yang di temukan di NTT
    Sebagian artefak yang ditemukan di Nusa Tenggara Timur adalah benda-benda peninggalan masa Neolithikum,namun peninggalan masa Megalithikum juga telah ditemukan di pulau Timor dan Rote (bagian dari kebudayaan Abris Sous Roche),seperti Pabble,alat-alat dari tanduk dan tulang dll.Moko adalah peninggalan zaman Logam yang paling terkenal dari pulau Alor.

Artefak yang di temukan di Papua
     Sedikitnya artefak yang ditemukan di pulau Papua,kecuali artefak dari masa Neolithikum berupa Kapak Lonjong dan perhiasan dari batu banyak disana.Benda-benda peninggalan zaman Logam hanya ditemukan diwilayah sekitar Jayapura seperti Kapak Corong.


Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari rumpun bangsa Austronesia yang menetap di daerah Daratan Indocina (Vietnam) dan berlayar menggunakan prahu layar.Rumpun Austronesia disebut juga Rumpun Melayu Austronesia yaitu kebudayaan batu Neolithikum dan perunggu dari daerah asalnya di Bacson – Hoabinh dan Dongson di pesisir Vietnam di sekitar Teluk Tonkin Vietnam.
            Kedatangan dan penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia di Kepulauan Indonesia terjadi dalam 2 gelombang,yaitu :
  1. Gelombang I,sekitar tahun 1000 SM
Nenek moyang bangsa Austronesia atau orang Melayu tua/Proto melayu yang datang ke Indonesia dari daratan Asia melalui daerah Teluk Tonkin dan membawa kebudayaan batu Neolithikum yang disebarluaskan melalui 2 jalur :
  1. Jalur Utara,yaitu dari Teluk Tonkin menuju Taiwan,Filipina,Sulawesi,Maluku,dan Papua dengan membawa kebudayaan batu Neolithikum berupa Kapak Lonjong.
  2. Jalur Selatan,yaitu dari Semenanjung Vietnam melewati Semenanjung Malaka,Sumatera,Jawa<Nusa Tenggara,Kalimantan,dan Sulawesi Tengah.
2.      Gelombang II,sekitar tahun 500 SM
Nenek moyang bangsa Austronesia atau orang melayu muda/Deutro melayu yang sedang ke Indonesia dari daratan Asia (yunan) melalui Thailand,Malaysia Barat,dan merata masuk ke Indonesia dari arah barat menuju timur dengan membawa kebudayaan Dongson yang sudah mengenal pemakaian logam yaitu Kapak Corong dan Nekara.

No comments:

Post a Comment